Penulis: Saiku Rokhim
Program S1 Universitas Airlangga
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Ringkasan:
Debu merupakan
salah satu bahan kimia yang bersifat partikel dan dapat timbul atau terjadi
pada sebagian proses produksi dan dapat menyebabkan gangguan terhadap tenaga
kerja baik kesehatan maupun keselamatan kerjanya. UD. Ojo Lali merupakan salah
satu industri informal yang bergerak dalam bidang penggilingan padi dan
pendistribusiannya, dengan salah satu bahaya potensial yang ada adalah debu.
Sehingga tenaga kerjanya berisiko mengalami gangguan pada saluran pernapasan
apabila tidak ada pengendalian terhadap faktor debu.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektifitas penggunaan Local Exhaust Ventilation (LEV) yang dirancang secara sederhana.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Obyek penelitian ini adalah Local Exhaust Ventilation (LEV) yang dirancang secara sederhana. Variabel penelitian ini meliputi efektifitas penggunaan Local Exhaust Ventilation (LEV) yang dirancang secara sederhana serta kadar debu total (total dust) sebelum dan sesudah pemasangan Local Exhaust Ventilation (LEV) tersebut. Análisis penelitian dilakukan dengan cara membandingan kadar debu total antara C2 (sesudah pemasangan LEV) dan C1 (sebelum pemasangan LEV).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Local Exhaust Ventilation (LEV) yang dirancang secara sederhana terdiri dari lima bagian yang sesuai dengan fungsinya masing-masing yaitu hood, duct, air cleaner, fan dan exhaust stacks. Kemudian diaplikasikan di penggilingan padi UD. Ojo Lali dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi semaksimal mungkin. Hasil pengukuran kadar debu total sebelum pemasangan Local Exhaust Ventilation (LEV) pada sumber kontaminan sebesar 6,1 mg/m3 dan pada tempat istirahat tenaga kerja sebesar 3,6 mg/m3. Hasil pengukuran kadar debu total sesudah pemasangan Local Exhaust Ventilation (LEV) pada sumber kontaminan sebesar 2,4 mg/m3 dan pada tempat istirahat tenaga kerja sebesar 0,6 mg/m3. Hasil pengukuran sebelum dan sesudah pemasangan Local Exhaust Ventilation (LEV) tersebut tidak melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) kadar debu total. Hasil analisis efektifitas penggunaan Local Exhaust Ventilation (LEV) menunjukkan bahwa kadar debu total sesudah pemasangan LEV lebih kecil dari kadar debu total sebelum pemasangan LEV baik pada sumber kontaminan maupun pada tempat istirahat tenaga kerja. Hal ini berarti bahwa Local Exhaust Ventilation (LEV) yang dirancang secara sederhana di penggilingan padi UD. Ojo Lali adalah efektif.
Saran yang dapat diberikan adalah dalam melakukan pendesainan terhadap Local Exhaust Ventilation (LEV) sebaiknya mengikuti prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam mendesain LEV dan penempatannya sehingga diharapkan LEV dapat berfungsi dengan baik.
Pencarian yang berhubungan: Local Exhaust Ventilation (LEV), keselamatan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja (k3), kesehatan kerja, keselamatan kerja di industri, k3
di industri